1. Pemilihanbahan pemutih
✏ Pemilihan bahan pemutih harus mematuhi persyaratan standar kebersihan kosmetik nasional, mengikuti prinsip keamanan dan efektivitas, melarang penggunaan bahan terlarang, dan menghindari penggunaan zat-zat seperti merkuri, timbal, arsenik, dan hidrokuinon.
✏ Dalam penelitian dan pengembangan kosmetik pemutih, perlu mempertimbangkan berbagai elemen jalur pemutihan pigmentasi kulit, berbagai faktor yang memengaruhi, dan berbagai mekanisme pembentukan melanin.
✏ Menggunakan satu atau lebih bahan pemutih dengan mekanisme kerja yang berbeda, dikombinasikan dengan beberapa jalur pemutihan, untuk memberikan efek sinergis dan lebih efektif mengatasi masalah pigmentasi kulit yang disebabkan oleh berbagai faktor.
✏ Perhatikan kompatibilitas kimia dari bahan pemutih yang dipilih dan buatlah arsitektur formula pemutih yang aman, stabil, dan efektif.
Contoh bahan pemutih dengan mekanisme pemutihan yang berbeda
2.Mekanisme pertahanan UV:
✏ Menyerap radiasi ultraviolet dan mengurangi dampak radiasi ultraviolet pada keratinosit, seperti methoxycinnamate ethyl hexyl ester, ethylhexyltriazine, phenylbenzimidazole sulfonic acid, diethylaminohydroxybenzoyl benzoate hexyl ester, dll.
✏ Memantulkan dan menyebarkan sinar ultraviolet, mengurangi efek iritasi sinar ultraviolet pada epidermis, dan melindungi kulit manusia, seperti menggunakan semangkuk dioksida, seng oksida, dll.
Penghambatan intraseluler melanosit:
✏ Menghambat aktivitas tirosinase, mengurangi sintesis melanin, mengurangi jumlah melanin di kulit, dan memutihkan kulit, sepertiarbutin,keton raspberry, heksilresorsinol,fenetil resorsinol, dan glisirizin.
✏ Menurunkan jalur pensinyalan melanosit yang terlibat dalam mengatur ekspresi MITF dan mengurangi ekspresi tirosinase, seperti resveratrol, kurkumin, hesperidin, paeonol, dan eritritol
✏ Mengurangi zat antara melanin; Mengubah sintesis melanin menjadi sintesis melanin coklat, membersihkan radikal bebas oksigen, dan mengurangi sintesis melanin, seperti sistein, glutathione, ubiquinone, asam askorbat, asam askorbat 3-o-etil, glukosida asam askorbat, magnesium fosfat asam askorbat dan turunan VC lainnya, sertaturunan vitamin E
3. Penghambatan ekstraseluler melanosit
4.Penghambatan transportasi melanin
5.Efek anti glikasi
Pemilihan matriks
Bentuk sediaan produk merupakan sarana untuk membantu bahan aktif pemutih mencapai efektivitasnya, dan merupakan pembawa yang penting. Bentuk sediaan menentukan matriksnya. Formulasi dan matriks memiliki dampak signifikan terhadap stabilitas dan penyerapan transdermal bahan pemutih.
Menambahkan bahan pemutih secara membabi buta ke dalam produk, sementara mengabaikan kombinasi bahan pemutih dan dampak bentuk sediaan pada penyerapan transdermal, belum tentu menghasilkan keamanan, stabilitas, dan kemanjuran produk yang memuaskan.
Bentuk sediaan produk pemutih terutama meliputi losion, krim, air, gel, masker wajah, minyak perawatan kulit, dan lain-lain.
✏ Krim losion: Sistem ini sendiri mengandung minyak dan pengemulsi, serta bahan-bahan lain yang dapat meningkatkan penetrasi. Formulanya memiliki kompatibilitas yang baik. Beberapa bahan pemutih dengan kelarutan rendah dan mudah teroksidasi serta berubah warna dapat digunakan dalam sistem dengan mengoptimalkan formula. Teksturnya kaya, sehingga dapat menyesuaikan kombinasi minyak dan pengemulsi untuk menciptakan rasa kulit segar atau tebal, atau dapat menambahkan agen peningkat penetrasi untuk meningkatkan penyerapan transdermal bahan pemutih.
✏ Gel air: formula umumnya bebas minyak atau kurang berminyak, cocok untuk kulit berminyak, produk musim panas, air rias, dan kebutuhan desain lainnya. Bentuk sediaan ini memiliki beberapa keterbatasan, dan bahan pemutih dengan kelarutan rendah tidak cocok untuk digunakan dalam formula bentuk sediaan jenis ini. Saat merancang produk, perlu mempertimbangkan kompatibilitas bahan pemutih satu sama lain, dan sifat-sifat lainnya.
✏ Masker wajah: Oleskan masker wajah langsung pada permukaan kulit untuk melembutkan kutikula, mencegah penguapan air, dan mempercepat penetrasi serta penyerapan bahan aktif. Namun, plester masker wajah memiliki area kontak yang luas dengan kulit, sehingga kulit lebih rentan terhadap intoleransi dan membutuhkan tingkat kelembutan produk yang lebih tinggi. Oleh karena itu, beberapa bahan pemutih dengan toleransi yang buruk tidak cocok untuk ditambahkan ke dalam formula masker wajah pemutih.
✏ Minyak perawatan kulit: tambahkan bahan pemutih yang larut dalam minyak dan minyak untuk membentuk minyak perawatan kulit, atau gabungkan dengan formula berair untuk membentuk dua formulasi esensi pemutih dosis ganda.
Pemilihan sistem emulsifikasi
Sistem emulsifikasi merupakan pembawa yang paling umum dan banyak digunakan dalam kosmetik, karena dapat menghantarkan semua jenis aktivitas dan bahan. Agen pemutih dengan sifat-sifat seperti hidrofilisitas, oleofilisitas, serta mudah berubah warna dan teroksidasi dapat diaplikasikan dalam sistem emulsi melalui teknologi optimasi formula, sehingga memberikan ruang yang luas untuk pencocokan khasiat produk.
Sistem emulsifikasi yang umum digunakan meliputi sistem air dalam minyak (0/W), sistem minyak dalam air (W/0), dan sistem emulsifikasi ganda (W/0/W, O/W/0).
Pemilihan bahan pembantu lainnya
Untuk lebih meningkatkan efek pemutihan produk, eksipien lain juga harus dipilih, seperti minyak, pelembab, agen penenang, sinergis, dll.
Waktu posting: 06-Jun-2024